Materi Ceramah Ta’siyah: "Menguatkan Hati di Tengah Musibah" - Burhanuddin Al-Bugysi

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Minggu, 29 Juni 2025

Materi Ceramah Ta’siyah: "Menguatkan Hati di Tengah Musibah"

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، أما بعد:


Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dzat yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.

1. Kematian adalah Takdir yang Pasti

Jama’ah yang dirahmati Allah,
Sesungguhnya kematian adalah ketentuan yang pasti akan dialami setiap makhluk hidup. Tak ada yang bisa menolak atau menundanya.

📖 Dalil dari Al-Qur’an:

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ 

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati."
(QS. Ali ‘Imran: 185)


وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ ۝٣٤

"Setiap umat mempunyai batas waktu (ajal). Maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukannya."
(QS. Al-A’raf: 34)

Maka, kematian bukanlah akhir dari segalanya, tetapi awal dari perjalanan menuju akhirat, menuju kehidupan yang abadi.

2. Bersabar dan Mengharap Pahala adalah Kunci Saat Musibah

Dalam menghadapi musibah, termasuk kematian orang yang kita cintai, Islam mengajarkan untuk bersabar, ikhlas, dan tetap berprasangka baik kepada Allah.

📖 Firman Allah:

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ ۝١٥٦

"Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: ‘Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.’"
(QS. Al-Baqarah: 155–156)

💬 Hadits Shahih:

“Sesungguhnya milik Allah-lah apa yang Dia ambil, dan milik-Nya pula apa yang Dia berikan. Segala sesuatu di sisi-Nya ada ajal (batas waktunya). Maka bersabarlah dan harapkanlah pahala.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Kalimat “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” bukan sekadar ucapan, tetapi bentuk pengakuan bahwa semua yang kita miliki hanyalah titipan Allah.

3. Ta’siyah: Wujud Cinta dan Doa

Hadirnya kita hari ini adalah untuk menguatkan, menghibur, dan mendoakan saudara kita yang sedang berduka. Dalam Islam, ini disebut ta’siyah, dan merupakan sunnah yang berpahala besar.

💬 Hadits Shahih:

“Tidaklah seorang mukmin menghibur saudaranya karena suatu musibah, kecuali Allah akan memakaikannya pakaian kemuliaan pada hari kiamat.”
(HR. Ibnu Majah – Shahih menurut Al-Albani)

Ta’siyah dilakukan dengan kata-kata lembut, mendoakan yang wafat, dan tidak memperberat beban keluarga.

4. Larangan Berlebihan dalam Berduka

Islam melarang sikap meratap, histeris, atau tindakan berlebihan saat berduka, karena hal itu menunjukkan ketidakrelaan terhadap takdir Allah.

💬 Sabda Nabi ﷺ:

“Bukan dari golongan kami orang yang memukul-mukul pipi, merobek-robek baju, dan berteriak-teriak seperti orang jahiliyah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Berduka itu wajar, tapi harus tetap dalam koridor syariat dan kesabaran.

5. Hak Mayit: Doa, Istighfar, dan Amal Jariyah

Kita yang masih hidup dapat terus memberi manfaat untuk almarhum melalui:

  1. Doa dan istighfar
  2. Sedekah atas nama almarhum
  3. Melunasi hutangnya
  4. Menjaga silaturahmi dengan keluarganya

💬 Hadits Shahih:

“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)

Penutup dan Doa

Marilah kita tutup dengan mendoakan saudara kita yang telah wafat:

“Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu. Wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu. Waj’al qabrahu raudhatan min riyadhil jannah.”
(Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, lapangkan kuburnya, dan jadikan kuburnya taman dari taman-taman surga.)

Semoga Allah memberikan kekuatan dan kesabaran kepada keluarga yang ditinggalkan.

Kesimpulan

  • Kematian adalah bagian dari takdir Allah yang pasti.
  • Islam mengajarkan kesabaran, doa, dan ketabahan saat musibah.
  • Ta’siyah adalah bentuk ibadah sosial yang mulia dan berpahala.
  • Doa dan amal baik tetap bisa bermanfaat untuk orang yang telah wafat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar