سْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Shlawat serta salam teruntuk kepada junjungan kita baginda Nabi Nabiyyullah Muhammad SAW kepada para keluarganya, serta para sahabat dan pengikut yang senantiasa istiqamah dalam menajalankan sunnah Rasulullah saw hingga akhir zaman.
Sahabat yang dirahmati Allah
Anas ra berkata: Nabi SAW bersabda; Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku merencanakan azab dan siksa bagi penghuni bumi namun bila Aku melihat kepada mereka yang memakmurkan rumah-rumah-Ku (masjid-masjid) dan mereka yang beristighfar di waktu fajar Aku elakkan azab-Ku yang Kurencanakan itu." (Hadis Riwayat Baihaqi) - Hadis Qudsi.
Berdasarkan hadis qudsi di atas bahawa apabila Allah SWT ingin menurunkan azab siksanya dibumi di sebabkan maksiat dan kederhakaan manusia kepada Allah SWT tetapi Dia menangguhkannya disebabkan terdapat dua amalan hamba-Nya di muka bumi yaitu :
1.Manusia yang memakmurkan masjid-masjid Allah SWT
Orang-orang mukmin akan memakmurkan masjid-masjid Allah SWT.kerana hati, pikiran dan jiwanya senantiasa terikat dan merasa tenang apabila berada di dalamnya.
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا ٱللَّهَ ۖ فَعَسَىٰٓ أُو۟لَٰٓئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ
Artinya :
“Sesungguhnya Hanyalah orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan solat, menuaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q. S At-Taubah :18)
Adapun kata “memakmurkan” adalah salah satu maksud dari sebuah kata dalam bahasa Arab yaitu ( عَمَرَ – يَعْمُرُ -عِمَارَةً ) yang juga memiliki banyak maksud yang lain di antaranya: menghuni (mendiami), menetapi, menyembah, mengabdi (berbakti), membangun (mendirikan), mengisi, memperbaiki, mencukupi, menghidupkan, menghormati dan memelihara.
Dengan demikian, yang dimaksud “memakmurkan masjid” adalah membangun dan mendirikan masjid, mengisi dan menghidupkannya dengan berbagai ibadah (terutama solat fardu berjama'ah) , majlis ilmu dan ketaatan kepada Allah SWT, merancang dan berbincang untuk kebajikan dan perkembangan serta kemajuan umat Islam, menghormati dan memeliharanya dengan cara membersihkannya dan mensejahterahkan para pejuang yang memeliharanya seperti para imam dan marbot masjid.
Setiap mukmin (khususnya kaum laki-laki) wajib memakmurkan masjid-masjid Allah dengan berbagai ibadah dan ketaatan, kerana padanya ada keutamaan. Dan Allah SWT memberi gelar orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid-Nya sebagai orang-orang mukmin, sebagaimana ayat di atas surah at-Taubah ayat 18.
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
إذا رأيتم الرجل يعتاد المساجد فاشهدوا له بالإيمان، قال الله عز وجل { إنما يعمر مساجد الله من آمن بالله واليوم الآخر . . الآية ) رواه الترمذي وقال : حديث حسن
Maksudnya : “Jika kamu melihat orang rajin mendangi masjid, maka persaksikanlah ia sebagai orang yang beriman.” (Hadis Riwayat Ahmad, At-Tirmidzi dan beliau menghasankannya serta yang lainnya)
Semua bentuk ketaatan apapun yang dilakukan di dalam masjid atau terkait dengan masjid maka hal itu termasuk bentuk memakmurkannya.Seperti memperindah dan menambah fasilitas kenyamaman jama'ah saat berada didalamnya. Menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat seperti masa Rasulullah saw.
Para malaikat sentiasa mendoakan mereka yang memakmurkan masjid seperti sholat, berzikir, beri'tikaf, membaca al-Qur'an dan mengadakan Kajian majelis ilmu. Kerana kasih sayang Allah SWT melihat para hamba-Nya beribadah dan memuji-muji-Nya di dalam masjid Dia tangguhkan azab penduduk ditempat tersebut.
Rasulullah SAW bersabda maksudnya: "Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu sholat, selama dia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya:' Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, sayangilah dia'."(Hadis Riwayat Muslim dari Abu Hurairah r.a., Sahih Muslim no. 469)
2. Manusia beristighfar di waktu fajar.
Jadikanlah istighfar kepada Allah SWT amalan setiap hari yang tidak kita tinggalkan.
Istighfar sebagai penebus dosa, dalam satu riwayat Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:
مَنْ قاَلَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمِ اَلَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُوْمُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ
"Barangsiapa mengucapkan 'Astaghfirullahal Adzim aladzi laa ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaihi' akan diampuni dosa-dosanya, meskipun pernah lari dari medan peperangan" (Hadis Riwayat Al Hakim)
Jelaslah bahwa dengan beristighfar kepada Allah SWT bahawa Dia akan mengampunkan dosa para-hamba-Nya, sekalipun seperti buih di lautan, atau sebanyak tumpukan pasir, atau dedaunan pohon, atau hari-hari di dunia. Waktu yang paling afdal beristighfar dan memohon ampun kepada Allah SWT adalah waktu dua pertiga malam sebelum masuk waktu subuh.
Dalam al-Quran Allah SWT menceritakan bahawa sifat-sifat ahli syurga adalah mereka yang di dunia dahulu adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Mereka sentiasa mengambil sedikit sahaja masa dari waktu malam, untuk mereka tidur. Dan pada waktu akhir malam (sebelum fajar) pula, mereka selalu beristighfar kepada Allah (memohon ampun).
Firman Allah SWT maksudnya : “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa adalah ditempatkan di dalam beberapa taman syurga, dengan matair-matair terpancar padanya. (Keadaan mereka di sana) sentiasa menerima nikmat dan rahmat yang diberikan kepadanya oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka di dunia dahulu adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Mereka sentiasa mengambil sedikit sahaja masa dari waktu malam, untuk mereka tidur. Dan pada waktu akhir malam (sebelum fajar) pula, mereka selalu beristighfar kepada Allah (memohon ampun)”. (Surah al-Dzaariyaat ayat15-18)
Nabi SAW bersabda maksudnya : "Jika telah lewat setengah malam atau sepertiganya, Allah Tabaroka Wata'ala turun ke langit dunia dan berkata: “Bagi mereka yang meminta akan Aku beri, bagi mereka yang berdoa akan Aku kabulkan, dan bagi mereka yang meminta ampun akan Aku ampuni dia” hingga masuk waktu subuh. (Hadis Riwayat Muslim)
Betapa cinta dan kasihnya Allah SWT kepada para hamba-Nya yang bertaubat dan beristighfar di waktu sahur sebelum fajar hinggakan Dia menangguhkan azab yang hendak diturunkan-Nya kepada manusia.
Sahabat yang dimuliakan Allah,
Marilah sama-sama kita memakmurkan masjid-masjid Allah SWT dengan solat berjemaah, mengikuti majlis-majlis ilmu dan merancang program-program kebajikan untuk masyarakat. Dalam hadis yang lain salah satu golongan daripada tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan Arasy di hari akhirat adalah lelaki yang hati dan jiwanya sentiasa terikat dengan masjid. Kita juga jangan lupa selalu beristighfar kepada Allah SWT kerana terlalu banyak dosa yang kita lakukan kepada-Nya. Doa yang paling mustajab adalah berdoa diwaktu sunyi iaitu diwaktu sahur hingga menitiskan air mati penyesalan. Mereka yang menangis kerana takut kepada Allah SWT dan memohon ampun kepada-Nya di waktu malam yang sunyi dan syahdu adalah golongan yang juga akan mendapat perlindungan Arasy di hari akhirat nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar