MANAGEMEN QALBU (AA GHYM) - Burhanuddin Al-Bugysi

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Senin, 13 Februari 2023

MANAGEMEN QALBU (AA GHYM)


KONSEP MANAGEMAN QALBU (Aa Ghym) 

Aa Gym lahir di Bandung, 29 Januari 1962. Ia adalah anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Engkus Kuswara dan Yeti Rohayati. Aa Gym menikah dengan Ninih Muthmainnah Muhsin dan dikaruniai enam orang anak.

Sejak kecil Aa Gym dididik dalam lingkungan militer. Ayahnya seorang perwira angkatan darat dengan pangkat terakhir letnan kolonel. Tak hanya sikap disiplin dalam urusan umum dalam beribadah juga diterapkannya.

Kariernya mulai menasional saat mengisi program Hikmah Fajar di RCTI pada tahun 2000. Kesuksesan tema-tema yang disampaikan Aa Gym, pada tahun berikutnya Aa Gym memiliki program mandiri  berjudul "Manajemen Qolbu".

1.Pengertian 

    Manageman Qalbu berasal dari dua kata yakni Managemen dan qalbu.Manajemen berasal dari bahasa Inggris manage yang memiliki arti mengatur, mengurus, melaksanakan, mengelola. Manajemen juga diartikan sebagai proses perencanaan dan mengambil keputusan mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan sumber daya manusia, kewenangan, fasilitas dan informasi guna mencapai sasaran dengan cara efisien dan efektif. 

    Kata qalbu/al-qalb yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan hati, berasal dari kata qalaba yang bermakna berubah-ubah, berpindah atau berbalik, maju-mundur dan naik turun. 

 Manajemen qalbu berarti mengelola qalbu supaya potensi positif bisa berkembang maksimal mengiring kemampuan berfikir dan bertindak sehingga sekujur sikapnya menjadi positif, dan potensi negatifnya segera terdekteksi dan dikendalikan sehingga tidak berubah menjadi tindakan yang negatif.


 2. Fungsi Qalbu  

Dalam pandangan tasawuf hati (qalbu) mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting antara lain: 

a. Sebagai alat untuk menemukan penghayatan ma’rifah kepada Allah, kepada karena dengan hati manusia bisa menghayati segala rahasia yang ada di alam ghaib.

 b. Hati berfungsi untuk beramal hanya kepada Allah, sedangkan anggota badan lainnya hanyalah alat yang dipergunakan oleh hati. Karena itu hati ibarat raja dan anggota badan lainnya merupakan pelayannya. 

c. Hati pula yang taat pada Allah, adapun gerak ibadah semua anggota badan adalah pancaran hatinya. Bila manusia dapat mengenalinya pasti akan dapat mengenali dirinya, hal ini akan menyebabkan ia dapat kenal (ma’rifah) akan Tuhannya dan juga sebaliknya.


3. Karakteristik Qalbu

Ditinjau dari segi hidup-matinya hati, Dr. Ahmad Faridh dalam kitabnya, Tazkiyat an-Nufus kitab yang berisi pemikiran Imam Ibnu Rajab al-Hambali, Al-Hafidz Ibnu Qoyyim al-Jauziyah, dan Imam al-Ghazali membagi hati manusia kedalam tiga karakter yaitu: 

a. Hati yang sakit (qalbun maridh) 

 Hati yang sakit adalah hati yang hidup, tetapi menderita sakit. Hati semacam ini sering mengalami kebimbangan antara melakukan kebenaran dan kebatilan.

Manusia dimasukkan kedalam neraka karena memiliki penyakit hati

Penyakit hati ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: 

    1) Hasad/hasud 

 Penyakit hati  (hasad dan pendengki) sumbernya adalah sifat iri, yakni merasa tidak senang terhadap karunia Allah yang diterima oleh orang lain. Lamakelamaan, akhirnya timbul hasad dan dengki: yakni berusaha merebut kenikmatan dari tangan orang lain agar bisa dimilikinya

Demikian juga Rasulullah Saw menyebut dengan jelas agar siapapun menghindari penyakit hati ini:

اِياَّ كُم وَالحَسَدَ فَاِنَّ الْحَسَدَ يَاْ كُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَاْ كُلُ النَّارُ الحَطَبَ

Artinya: ”Jauhkanlah dirimu dari hasad karena sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu-bakar.” (HR. Abu Dawud). 

Hasad adalah kejahatan energi tersembunyi yang dapat membahayakan manusia. Allah menyuruh kita untuk meminta perlindungan Allah darinya: “Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki” (Q.S. Al-Falaq: 5)

    2) Riya’

 Menurut Imam Ghazali, adalah syirik yang tersembunyi, yaitu salah satu dari dua jenis syirik. Riya’ adalah usaha seseorang untuk mencari kedudukan di hati makhluk. Niatnya hanya ingin mendapat kehormatan dan kemuliaan dari orang lain. Maka dampaknya, riya’ akan membatalkan pahala amal kebaikan yang telah dilakukan karena niatnya bukan karena Allah.

    3) Ujub

Ujub, sombong, dan angkuh, menurut Imam Ghazali, adalah penyakit hati yang sulit disembuhkan. Ujub adalah pandangan seorang hamba kepada dirinya sendiri dengan mata kehormatan dan pengagungan dan kepada orang lain dengan tatapan hina dan merendahkan

Kerusakan hati menurut Ibnu Qoyyim alJauziyyah memiliki beberapa tanda Antara lain: 

a) Tidak pernah merasa sakit, meskipun terluka dan berbagai keburukan.

b) Senang dalam kemaksiatan dan merasa puas, jika telah melakukannya. 

c) Lebih mengutamakan yang paling rendah dari yang paling mulia. 

d) Membenci kebenaran dan merasa sempit karenanya.

 e) Membenci orang-orang saleh.

 f) Suka menerima syubhat, suka berdebat dan tidak senang membaca Al-Qur'an. 

g) Takut selain Allah. 

h) Tidak pernah mengenal kebaikan dan tidak menolak kemungkaran dan tidak terpengaruh oleh nasehat. 

 

selain itu, sikap yang dapat menjadikan hati bisa rusak adalah :

1) Senantiasa Marah 

 Rasulullah SAW bersabda: إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ. Artinya: "Apabila seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam." (HR Ahmad dan Bukhari)

Tipe orang marah ada 4 yaitu :

        - Cepat Marah, lambat reda

        - Cepat Marah, Cepat reda

        - Lambat Marah, Cepat reda

        - Lambat Marah, Lambat reda

 2) Dendam

 Dendam merupakan buah dari hati yang terluka, tersakiti teraniaya, atau merasa terambil haknya. Wujud dendam yang paling konkret adalah kemarahan, seseorang meluapkan amarahnya karena tidak suka melihat orang yang dia benci mendapat kesenangan. Allah memelihara Rasullah صلى الله عليه وسلم ,dari sifat pendendam, betapapun beliau telah dihina dicaci, bahkan berulang kali hendak di musnahkan jiwanya, tapi jiwa Rasullah adalah jiwa lapang, atas semua itu beliau memaafkan, melupakan, juga berdoa baik. Rasa maaf beliau begitu melimpah, tidak sedikit orang menyakini beliau, namun melihat keluruhuran akhlaknya. Oleh karena itu, barang siapa yang dibelit rasa dendam, maka segeralah mengubah rasa dendam tersebut dengan kebaikan.

3) Dengki  

Akhlak dengki itu buruk sekali, ia tidak akan produktif sebab sepanjang waktu disibukan oleh pikiran untuk menjatuhkan orang lain. Waktunya habis digunakan untuk menyikut teman-temanya, jika hati sudah sebusuk itu, pikiranya akan kacau dan perilakunya nista. Dengki bisa timbul karena (bangga diri), merasa dirinya paling hebat dan tidak mau saingan, ia hanya ingin semua orang menghormatinya. Pedengki yang sudah sampai pada tahap kritis adalah pendengki yang takabur, ia akan selalu merendahkan orang lain

b. Hati yang mati (qalbun mayyit)

Hati yang mati adalah hati yang sepenuhnya dikuasai hawa nafsu, sehingga hati terhijab dari mengenal Tuhannya. Hari-harinya penuh kesombongan terhadap Allah. Hati sama sekali tidak mau beribadah kepada Allah. Hati tidak mau menjalankan perintah dan semua hal yang diridhoi-Nya

Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah, hawa nafsu imannya, syahwat komandannya, kebodohan pengendalinya, dan kelalaian kendaraannya. Hati senantiasa sibuk berfikir untuk memperoleh ambisi-ambisi duniawi serta diperdaya oleh hawa nafsu dan cinta dunia.

 Jadi hati yang mati adalah hati yang tidak mentaati perintah Allah dan selalu mengikuti bujuk rayu setan. Maka membaur dengan orang yang memiliki hati yang seperti ini adalah penyakit, bergaul dengannya adalah racun dan menemaninya adalah kehancuran. Dengan menjaga hati insyaAllah menghindarkan kita dengan hati yang mati. 

c. Hati yang selamat (qalbun salim)

As-salim (yang bersih) adalah as-salim (yang selamat). Banyak perbedaan ungkapan dalam membawakan makna al-qalb as-salim. Ada yang mengartikan hati yang sehat, hati yang bersih, atau hati yang selamat. Dari beberapa ungkapan tersebut maksudnya adalah sama, yaitu bahwa qalbun salim adalah hati yang bebas (selamat) dari seluruh syahwat (keinginan) yang melanggar perintah Allah dan dari seluruh perkara syubhat.

4. Stasiun Qalbu

Istilah stasiun dalam kamus populer diartikan ‘pangkalan’. Sedangkan yang dimaksud stasiun qalbu di sini adalah posisi qalbu itu sendiri.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa posisi lubb berada di dalam fu’ad, fu’ad berada di dalam qalb dan qalb berada di dalam shadr. Keempat stasiun tersebut dapat diilustrasikan kata ‘Tanah Haram’, yang memuat shekitar Makkah, Makkah itu sendiri, Masjidil haram dan Ka’bah posisi sadr dapat diibaratkan seperti daerah sekitar Makkah. Posisi qalb dapat diibaratkan Makakh itu sendiri. Fu’ad dapat diibaratkan Masjidil Haram, dan lubb dapat diibaratkan Ka’bah. Keempat stasiun ini saling bersusun bagaikan sekumpulan lingkaran.

 

 5. Kiat- kiat Manajemen Qalbu

 Manusia diciptakan Allah SWT mempunyai nilai istimewa, karena keunggulan yang dimilikinya, sedangkan daging dalam jasadnya bisa mewarnai pikiran, perilaku, juga tuturnya, dialah hati manusia. Hati inilah potensi yang bisa melengkapi otak cerdas dan badan kuat menjadi mulia. Dengan hati yang hidup pula seseorang yang kecerdasnnya biasabiasa, dapat menempati kedudukan mulia.

Lewat sentuhan hati, Aa Gym mendakwahkannya Islam dengan penuh “santun” dan “humanis”. Bait-bait lagu dibawah ini seringkali “disenandungkan” oleh Aa Gym tatkala mengisi pengajian.

 Jagalah hati jangan kau kotori 

Jagalah hati lentera hidup ini 

Jagalah hati jangan kau nodai

 jagalah hati cahaya Ilahi 

Bila hati kian bersih pikiranpun akan jernih 

semangat hidup nan gigih 

Prestasi mudah diraih 

Namun bila hati keruh 

Batin selalu gemuruh seakan dikejar musuh 

dengan Allah kian jauh 

Bila hati kian suci 

Tak ada yang tersakiti 

Pribadi menawan hati ciri mukmin sejati 

Namun bila hati busuk pikiran jahat merasuk 

akhlak kian terpuruk Jadi makhluk terkutuk 

Bila hati kian lapang 

Hidup sempit terasa senang 

Walau kesulitan datang Dihadapi dengan tenang 

Tapi bila hati sempit Segalanya jadi rumit 

Seakan terus menghimpit Lahir batin terasa sakit

 

6.KIAT - KIAT MANAJEMEN QALBU

a.Beribadah dengan benar dan ikhlas

b.Banyak bertaubat

c.Belajar Agama yang benar

d.Bekerja keras dengan cerdas dan ikhlas 

e.Besahaja dalam hidup (santun & Bijaksana)

f.Bantu sesama tanpa pandang status

g.Bersihkan hati dengan amalan dzikir, wirid dan puasa

Ingatlah, kita butuh doa agar bisa istiqamah karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Oleh karenanya, do’a yang paling sering Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam panjatkan adalah,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

“Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”

7.WAKTU PELAKSANAAN MANAJEMEN QALBU

a. Mulai dari diri sendiri (Niat yang baik)

Rasulullah SAW bersabda:

إنما الأ عمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى

Artinya: "Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR Bukhari dan Muslim)

b Mulai dari hal yang kecil sebelum datang hal yang besar

c. Mulai saat ini,tidak menunggu atau menunda - nunda


Sehingga Dapat di mengerti dengan kiat-kiat yang di susun oleh Aa Gym ini dapat menjadikan dasar mengelola hati yang bisa di terapkan sejak dini atau masih muda, karena, kiat-kiat yang di konsepkan masih dasar dan tidak berat apabila di terapkan. Sebab masih menyangkut dengan kehidupan sehari-hari pada kehidupan masa remaja saat ini yang bertumpu pada konsep pendidikan islam di lingkungan keluarga itu sendiri agar tercipta Rumahku, surgaku.

Demikian sekelumit materi tentang Manajemen qalbu yang dapat kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua agar kehidupan kita menjadi lebih tenang,tentram,terarah serta diridhoi oleh Allah SWT.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar